MAKALAH
TUGAS SUMBER
DAYA ALAM BERKELANJUTAN
“Lingkungan Hidup di Indonesia”
Disusun Oleh :
PGSD 6/i Kelompok 5
1. Amanda Ayu Lestari (1001045247)
2. Rina Permata Sari (1001045265)
3. Dewi Hoqi (1001045282)
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PROF. DR HAMKA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah salah satu negara
dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Lingkungan
hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat
mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang
ada di bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa
campur tangan manusia yang berlebihan.
Pada suatu lingkungan terdapat dua
komponen penting pembentukannya sehingga menciptakan suatu ekosistem yakni
komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik pada lingkungan hidup
mencakup seluruh makluk hidup di dalamnya, yakni hewan, manusia, tumbuhan,
jamur dan benda hidup lainnya. sedangkan komponen abiotik adalah benda-benda
mati yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di sebuah lingkungan
yakni mencakup tanah, air, api, batu, udara, dan lain sebagainya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Tatanan
Keadaan di Indonesia
1.
Hujan,
banjir, dan badai
Pola umum curah hujan di Indonesia
antara lain dipengaruhi oleh letak geografis. Secara rinci pola umum hujan di
Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut:
a.
Pantai
sebelah barat setiap pulau memperoleh jumlah hujan selalu lebih banyak daripada
pantai sebelah timur.
b.
Curah
hujan di Indonesia bagian barat lebih besar daripada Indonesia bagian timur.
Sebagai contoh, deretan pulau-pulau Jawa, Bali, NTB, dan NTT yang dihubungkan
oleh selat-selat sempit, jumlah curah hujan yang terbanyak adalah Jawa Barat.
c.
Curah
hujan juga bertambah sesuai dengan ketinggian tempat. Curah hujan terbanyak
umumnya berada pada ketinggian antara 600 - 900 m di atas permukaan laut.
d.
Di
daerah pedalaman, di semua pulau musim hujan jatuh pada musim pancaroba.
Demikian juga halnya di daerah-daerah rawa yang besar.
e.
Bulan
maksimum hujan sesuai dengan letak DKAT.
f.
Saat
mulai turunnya hujan bergeser dari barat ke timur seperti :
·
Pantai
barat pulau Sumatera sampai ke Bengkulu mendapat hujan terbanyak pada bulan
November.
·
Lampung-Bangka
yang letaknya ke timur mendapat hujan terbanyak pada bulan Desember.
·
Jawa
bagian utara, Bali, NTB, dan NTT pada bulan Januari - Februari.
·
Di
Sulawesi Selatan bagian timur, Sulawesi Tenggara, Maluku Tengah, musim hujannya
berbeda, yaitu bulan Mei-Juni. Pada saat itu, daerah lain sedang mengalami musim
kering. Batas daerah hujan Indonesia barat dan timur terletak pada kira-kira
120( Bujur Timur).
Ada beberapa daerah yang mendapat
curah hujan sangat rendah dan ada pula daerah yang mendapat curah hujan tinggi:
a.
Daerah
yang mendapat curah hujan rata-rata per tahun kurang dari 1000 mm, meliputi
0,6% dari luas wilayah Indonesia, di antaranya Nusa Tenggara, dan 2 daerah di
Sulawesi (lembah Palu dan Luwuk).
b.
Daerah
yang mendapat curah hujan antara 1000 - 2000 mm per tahun di antaranya sebagian
Nusa Tenggara, daerah sempit di Merauke, Kepulauan Aru, dan Tanibar.
c.
Daerah
yang mendapat curah hujan antara 2000 - 3000 mm per tahun, meliputi Sumatera
Timur, Kalimantan Selatan, dan Timur sebagian besar Jawa Barat dan Jawa Tengah,
sebagian Irian Jaya, Kepulauan Maluku dan sebagaian besar Sulawesi.
d.
Daerah
yang mendapat curah hujan tertinggi lebih dari 3000 mm per tahun meliputi
dataran tinggi di Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, dataran tinggi Irian
bagian tengah, dan beberapa daerah di Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba.
Hujan terbanyak di Indonesia
terdapat di Baturaden Jawa Tengah, yaitu curah hujan mencapai 7,069 mm/tahun.
Hujan paling sedikit di Palu Sulawesi Tengah, merupakan daerah yang paling
kering dengan curah hujan sekitar 547 mm/tahun.
2.
Longsor
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan
masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis
seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian
longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu.
Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material
sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya
material tersebut. Faktor-faktor
lainnya yang turut berpengaruh:
a.
Erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air
hujan, sungai-sungai ataugelombang laut yang menggerus kaki
lereng-lereng bertambah curam
c.
Gempa bumi menyebabkan
getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa
batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
f.
Berat yang terlalu berlebihan, misalnya
dari berkumpulnya hujan atau salju
Tanah longsor terjadi akibat perpindahan material pembentuk lereng
berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau campuran
kedua material tersebut yang bergerak ke bawah atau keluar lereng. Terjadinya
tanah longsor diawali oleh air yang meresap ke dalam tanah menambah bobot
tanah. Jika air tersebut menembus sampai ke tanah kedap air, tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan
bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.
Ada enam jenis tanah longsor, yaitu longsoran translasi, longsoran rotasi,
pergerakan blok, runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan.
Di Indonesia, jenis longsor
yang paling sering terjadi adalah translasi dan rotasi. Sementara itu, jenis
tanah longsor yang paling banyak memakan korban jiwa adalah
aliran bahan rombakan.
a.
Longsoran Translasi, longsor ini
terjadi karena bergeraknya massa tanah dan
batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.
b.
Longsoran Rotasi, longsoran ini
muncul akibat bergerkanya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir
berbentuk cekung.
c.
Pergerakan Blok, pergerakan blok
terjadi karena perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk
rata. Longsor jenis ini disebut juga longsoran translasi blok batu.
d.
Runtuhan Batu, runtuhan batu
terjadi saat sejumlah besar batuan atau material lain bergerak ke bawah dengan
cara jatuhbebas. Biasanya, longsor ini terjadi pada
lereng yang terjal sampai menggantung, terutama di daerah pantai. Runtuhan batu-batu besar dapat
menyebabkan kerusakan parah.
e.
Rayapan Tanah, longsor jenis
ini bergerak lambat serta jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Longsor
ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah beberapa lama terjadi longsor jenis
rayapan, posisi tiang-tiang telepon, pohon-pohon, dan rumah akan miring
ke bawah.
f.
Aliran Bahan Rombakan, longsor ini
terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air dan terjadi di sepanjang
lembah yang mencapai ratusan meter jauhnya. Kecepatannya bergantung pada
kemiringan lereng, volume air, tekanan air, dan jenis materialnya.
Faktor penyebab tanah longsor adalah : hujan, lereng terjal, tanah yang
kurang padat dan tebal, batuan yang
kurang kuat, jenis tata
lahan, getaran yang
diakibatkan oleh gempa bumi, ledakan, getaran mesin, dan getaran lalu lintas kendaraan, menyusutnya
permukaan air danau atau bendungan, adanya beban tambahan, pengikisan atau
erosi,adanya material
timbunan pada tebing, bekas longsoran
lama, adanya bidang
diskontinuitas (bidang tidak sinambung), penggundulan hutan; dan, daerah
pembuangan sampah. Pencegahan terjadinya
longsor :
b.
Membuat terasering.
c.
Secepat mungkin menutup retakan tanah
dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah melalui retakan tersebut.
3.
Gempa
bumi
Gempa bumi ( Seisme ) adalah
sentakan asli dari bumi yang bersumber di dalam bumi yang merambat melalui
permukaan bumi dan menembus bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan
kerak bumi (lempeng bumi) ( lampiran ). Bumi kita walaupun padat, selalu
bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan
itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan. Terdapat dua teori yang menyatakan proses terjadinya atau
asal mula gempa yaitu pergeseran sesar dan teori kekenyalan elastis. Gerak tiba
tiba sepanjang sesar merupakan penyebab yang sering terjadi. Berdasarkan atas penyebabnya gempa bumi dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
a.
Gempa
Tektonik, adalah Gempa yang di sebabkan oleh pergeseran lempeng tektonik.
Lempeng tektonik bumi kita ini terus bergerak, ada yang saling mendekat di bagi
menjadi:
·
Penunjaman
antara kedua lempeng samurdra (lampiran)
·
Penunjaman
antara lempeng samudra dan lempeng benua ( lampiran )
·
Tumbukan
antara kedua lempeng benua (lampiran) saling menjauh, atau saling
menggelangsar. Karena tepian lempeng yang tidak rata, jika bergesekan maka,
timbullah friksi. Friksi inilah yang kemudian melepaskan energi goncangan.
b.
Gempa
Vulkanik, adalah gempa yang disebabkan oleh kegiatan gunung api. Magma yang
berada pada kantong di bawah gunung tersebut mendapat tekanan dan melepaskan
energinya secara tiba-tiba sehingga menimbulkan getaran tanah. Gempa ini
disebabkan oleh kegiatan gunung api. Magma yang berada pada kantong di bawah
gunung tersebut mendapat tekanan dan melepaskan energinya secara tiba-tiba
sehingga menimbulkan getaran tanah.
c.
Gempa
Runtuhan, adalah gempa local yang terjadi apabila suatu gua di daerah topografi
karst atau di daerah pertambangan runtuh. Sifat gempa bumi runtuhan : Melalui
runtuhan dari lubang-lubang interior bumi. Sebenarnya mekanisme gempa tektonik
dan vulkanik sama. Naiknya magma ke permukaan juga dipicu oleh pergeseran
lempeng tektonik pada sesar bumi. Biasanya ini terjadi pada batas lempeng tektonik
yang bersifat konvergen (saling mendesak). Hanya saja pada gempa vulkanik, efek
goncangan lebih ditimbulkan karena desakan magma, sedangkan pada gempa
tektonik, efek goncangan langsung ditimbulkan oleh benturan kedua lempeng
tektonik. Bila lempeng tektonik yang terlibat adalah lempeng benua dengan
lempeng samudra, sesarnya berada di dasar laut, karena itu biasanya benturan
yang terjadi berpotensi menimbulkan tsunami.
4.
Gunung
api
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah
yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke
permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada
saat meletus.
Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena
pembentukanice volcanoes atau gunung api es dan mud
volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di
daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang
populer sebagai Bledug Kuwu.
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang
paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik(Pacific
Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara
dua lempengan tektonik.
Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya.
Gunung berapi yang aktif mungkin
berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif
atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun
sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan
sebenarnya dari suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam
keadaan istirahat atau telah mati.
Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar
magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava, kehancuran
oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti berikut :
· Aliran lava.
· Letusan gunung
berapi.
· Aliran lumpur.
· Kebakaran
hutan.
· Gas beracun.
Jenis gunung
berapi berdasarkan bentuknya :
a. Stratovolcano, tersusun dari
batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat
menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga
membentuk suatu kerucut besar (raksasa), kadang-kadang bentuknya tidak
beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali. Gunung Merapi merupakan jenis ini.
b. Perisai, tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga
tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan
berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik.
Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan Hawai.
c. Cinder Cone,
merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar
di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di
puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.
d. Kaldera, gunung berapi jenis ini terbentuk dari
ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk
cekungan. Gunung Bromo merupakan jenis ini.
B.
Materi
1.
Beberapa materi (logam) di Indonesia dan penyebarannya
1)
Minyak bumi
Ada banyak tambang minyak bumi di
Indonesia. Daerah-daerah penghasil tambang minyak sebagai berikut :
a. Tambang minyak di pulau Sumatera
terdapat di Aceh (Lhoksumawe dan Peureula); Sumatera Utara (Tanjung Pura); Riau
(Sungaipakning, Dumai); dan Sumatera Selatan (Plaju, Sungai Gerong, Muara
Enim).
b. Tambang minyak di pulau Jawa
terdapat di Wonokromo, Delta (Jawa Timur); Cepu, Cilacap di (Jawa Tengah); dan
Majalengka, Jatibarang (Jawa Barat).
c. Tambang minyak di pulau Kalimantan
terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam
(Kalimantan Timur) serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau (Kalimantan Selatan).
d. Maluku (Pulau Seram dan Tenggara),
serta
e. Irian Jaya (Klamono, Sorong, dan
Babo).
2)
Bauksit (bijih aluminium)
Penambangan bauksit berada di daerah
Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).
3)
Batu bara
Penambangan batu bara terdapat di
Sumatera Barat (Ombilin, Sawahlunto), Sumatera Selatan (Bukit Asam,
Tanjungenim), Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau, Samarinda), Kalimantan
Selatan (Kotabaru/Pulau Laut), Kalimantan tengah (Purukcahu), Sulawesi Selatan
(Makassar), dan Papua (Klamono).
4)
Besi
Penambangan besi terdapat di daerah
Lampung (Gunung Tegak), Kalimantan Selatan (Pulau Sebuku), Sulawesi Selatan
(Pegunungan Verbeek), dan Jawa Tengah (Cilacap).
5)
Timah
Penambangan timah terdapat di daerah
Pulau Bangka (Sungai Liat), Pulau Belitung (Manggara), dan Pulau Singkep
(Dabo).
6)
Emas
Penambangan emas terdapat di daerah
Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Riau (Logos), Bengkulu (Rejang Lebong),
Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Kalimantan Barat (Sambas), Jawa
Barat (Cikotok, Pongkor), dan Freeport (Timika, Papua).
7)
Tembaga
Penambangan tembaga terdapat di
daerah Irian Jaya (Tembagapura).
8)
Nikel
Ditambang dari daerah Sulawesi
Tenggara (Soroako).
9)
Marmer
Ditambang dari daerah Jawa Timur
(Tulungagung), Lampung, Makassar, Timor.
10)
Mangan
Ditambang dari daerah Yogyakarta
(Kliripan), Jawa Barat (Tasikmalaya), dan Kalimantan Selatan (Martapura).
11)
Aspal
Ditambang dari daerah Sulawesi
Tenggara (Pulau Buton).
12)
Belerang
Ditambang dari daerah Jawa Barat
(Gunung Patuha), Jawa Timur (Gunung Welirang).
13)
Yodium
Ditambang dari daerah Jawa Tengah
(Semarang), Jawa Timur (Mojokerto).
C.
Biota
Indonesia
1.
Biogeografi
Biogeografi adalah ilmu yang berasal
dari cabang biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman hayati serta
tentang penyebaran spesies (biologi), organisme, dan ekosistem dalam ruang
geografis dan melalui waktu geologi. Organisme dan komunitas biologis ini bervariasi
dan sangat teratur yang dipengaruhi radien lintang geografis, isolasi elevasi,
dan area habitat. Biografi ini menjelaskan bagaimana proses keanekaragaman
tersebut berasal, berubah dan mengapa bisa membuatnya hilang.
Penelitian biogeografi modern menggabungkan
informasi dan ide dari berbagai bidang, dari batasan fisiologis dan ekologis
pada penyebaran organisme untuk fenomena geologi dan iklim yang beroperasi pada
skala spasial global dan kerangka waktu evolusi.
Penyebaran makhluk hidup adalah
hasil dari evolusi biologis dan penyebaran strain, perubahan iklim global dan
regional, dan evolusi distribusi darat dan laut, terutama karena letusan gunung
berapi, gempa dan pergeseran benua. Biogeografi adalah ilmu sejarah, yang
berarti yang berhubungan dengan studi tentang sistem yang evolusinya dan
dipelajari secara khusus, pengetahuan tidak dapat diperoleh secara deduktif
melainkan dari prinsip-prinsip umum. Ilmu ini menjelaskan bukan dilihat dari
faktor geografis saja melainkan dilihat dari segi empiris juga.
2.
Fitogeografi Indonesia
Persebaran flora di Indonesia
terbentuk karena adanya peristiwa geoglogis yang terjadi pada jutaan tahun yang
lalu, yaitu pada masa pencairan es (zaman glacial). Pada saat itu terjadi
pencairan es secara besar-besaran yang menyebabkan naiknya permukaan air laut
di bumi, hal ini menyebabkan beberapa wilayah yang dangkal kemudian menjadi
tenggelam oleh air laut dan membentuk
3.
Zoogeografi Indonesia
Zoogeografi adalah ilmu tentang
penyebaran hewan hidup di Bumi (di darat maupun di laut), dan pendahulunya
(dalam ruang dan waktu). Ilmu ini adalah cabang dari ilmu zoologi, dan
berkaitan dengan geografi dan geologi.
Fakta sekarang adalah bahwa tempat
yang berbeda di permukaan bumi (di daratan) dihuni oleh hewan yang berbeda atau
oleh fauna yang berbeda. Perbedaan itu bukan karena perbedaan temperatur atau
iklim, dan bukan karena jarak antara satu tempat dengan tempat lain. Sebagai
contoh antara Pulau Bali dan Pulau Lombok yang berjarak 20 mil. Di antara kedua
pulau itu diletakkan garis batas karena dihuni oleh falimi mammalia dan burung
yang berbeda. Untuk memahami dan menjelaskan penyebaran hewan darat hidup
sekarang perlu memperhitungkan pendapat ilmu geologi yang mengajarkan bahwa
telah terjadi perubahan konfigurasi massa daratan di Bumi yang ditunjukkan oleh
sisa-sisa fosil hewan.
Indonesia merupakan negara mega
biodiversitas ke-3 di dunia setelah Brazil dan Zaire (RI, 1994). Negara
mega biodiversitas adalah predikat yang diberikan kepada suatu negara dengan
keanekaragaman hayati yang tinggi. Dengan predikat ini Indonesia telah
diakui dunia akan keanekaragaman hayatinya yang tinggi. Indonesia memiliki 10%
tumbuhan berbunga (27000 jenis), 12% mamalia (515 jenis), 16% satwa amphibi
(217 jenis) dan 17% aves (1539 jenis) (Marthen, 2003). Hal ini memungkinkan
Indonesia memiliki banyak satwa endemik.
Penyebaran fauna di Indonesia
termasuk fauna endemik tidak lepas dari sejarah penyebaran fauna di dunia
berdasarkan karakteristiknya. Ilmu yang mempelajari penyebaran ini disebut zoogeografi
(Nur, 2007). Zoogeografi di dunia dibagi kedalam beberapa wilayah. Indonesia
memiliki 2 wilayah biogeografi (Zoogeografi dan Biogeografi) yaitu kawasan
oriental dan wilayah Australia dengan transisi diantaranya yaitu daerah
Wallacea (Mittermeir dkk, 1997). Sehingga secara kesluruhan ndonesia memiliki
tiga wilayah persebaran fauna. Inilah salah satu faktor yang menyebabkan
Indonesia dapat disebut sebagai negara dengan keanekaragaman hayati yang
tinggi.
Dua pusat utama keanekaragaman
hayati di Indonesia adalah Kalimantan dan Papua. Kalimantan sangat kaya akan
satwa burung dan rnamalia. Walaupun hanya menutupi kurang dari 0.2% perrnukaan
humi, yakni dengan luas 539.460 km persegi (pulau terbesar ketiga di dunia),
satu dari dua puluh burung dan mamalia yang telah diketahui dapat dijumpai di
Kalimantan. Fakta-fakta ini membuat Kalirnantan sebagai salah satu kawasan
penting di dunia dalam perlindungan keanekaragaman hayati. Begitu juga dengan
hewan endemik Kalimantan yang harus terus dilestarikan agar tidak terjadi
kepunahan.
4.
Strategi hidup
Berdasarkan sejarah hidupnya, para
ahli biologi secara umum mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kategori,
yaitu :
a. Makhluk hidup dengan strategi
r, makhluk
hidup yang memiliki strategi hidup r hidup di habitat sementara, beradaptasi
untuk memperoleh makanan sebanyak-banyaknya dalam waktu yang singkat, dan
ukuran populasinya berfluktuasi tanpa terkendali. Mereka biasanya berukuran
kecil, selalu berpindah-pindah tempat, dan memiliki waktu generasi yang pendek.
Contohnya Jenis-jenis hama dengan strategi hidup r antara lain adalah belalang
kembara, aphis, wereng,
berbagai jenis lalat,
dangulma.
b. Makhluk hidup dengan strategi K,
makhluk hidup dengan strategi hidup K hidup di habitat yang stabil dan ukuran
populasinya mendekati daya dukung habitat. Mereka biasanya berukuran besar,
jarang berpindah-berpindah tempat, dan waktu generasinya panjang. Contohnya
Berbagai jenis kumbang dan semut,
serta lalat tsetse dikategorikan
sebagai hama dengan strategi hidup K (Hill, 1983).
Karakteristik habitat dapat
dijadikan sebagai indikator dalam strategi pengendalian hama terpadu.
Karakteristik habitat akan menentukan jenis hama dengan strategi hidup apa yang
tinggal di dalammya dan tentu akan menentukan pula keputusan dalam memilih
strategi pengendalian yang tepat.
D.
Manusia
Indonesia
1.
Suku-suku bangsa di Indonesia
Sejak zaman dahulu bangsa Indonesia
dikenal sebagai masyarakat yang majemuk. Hal ini tercermin dari semboyan
“Bhinneka tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Kemajemukan
yang ada terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya, agama, ras, dan bahasa.
Adat istiadat, kesenian,
kekerabatan, bahasa, dan bentuk fisik yang dimiliki oleh suku-suku bangsa yang
ada di Indonesia memang berbeda, namun selain perbedaan suku-suku itu juga
memiliki persamaan antara lain hukum, hak milik tanah, persekutuan, dan
kehidupan sosialnya yang berasaskan kekeluargaan.
Persebaran Daerah Asal Suku Bangsa
di Indonesia. Suku bangsa addalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran
dan identitas akan kesatuan kebudayaan. Orang-orang yang tergolong dalam satu
suku bangsa tertentu, pastilah mempunyai kesadaran dan identitas diri terhadap
kebudayaan suku bangsanya, misalnya dalam penggunaan bahasa daerah serta
mencintai kesenian dan adat istiadat.
Suku-suku bangsa yang tersebar di
Indonesia merupakan warisan sejarah bangsa, persebaran suku bangsa dipengaruhi
oleh factor geografis, perdagangan laut, dan kedatangan para penjajah di
Indonesia. perbedaan suku bangsa satu dengan suku bangsa yang lain di suatu
daerah dapat terlihat dari ciri-ciri berikut ini :
a.
Tipe
fisik, seperti warna kulit, rambut, dan lain-lain.
b.
Bahasa
yang dipergunakan, misalnya Bahasa Batak, Bahasa Jawa, Bahasa Madura, dan
lain-lain.
c.
Adat
istiadat, misalnya pakaian adat, upacara perkawinan, dan upacara kematian.
d.
Kesenian
daerah, misalnya Tari Janger, Tari Serimpi, Tari Cakalele, dan Tari Saudati.
e.
Kekerabatan,
misalnya patrilineal(sistem keturunan menurut garis ayah) dan matrilineal
(sistem keturunan menurut garis ibu).
f.
Batasan
fisik lingkungan, misalnya Badui dalam dan Badui luar.
Jumlah suku bangsa di Indonesia ratusan jumlahnya. Di bawah ini tabel persebaran suku bangsa.
Jumlah suku bangsa di Indonesia ratusan jumlahnya. Di bawah ini tabel persebaran suku bangsa.
2.
Etnografi bangsa Indonesia
Etnografi berasal dari bahasa Yunani
yaitu Etnos berarti bangsa dan grafis berarti tulisan atau deskripsi. Jadi
ethnografi adalah tulisan atau deskripsi/gambaran tentang kebudayaan suatu suku
bangsa di suatu tempat. Kajian ethnografi bersifat holistic atau menyeluruh,
hal ini didasarkan pada pandangan bahwa budaya merupakan keseluruhan sistem
yang terdiri dari bagian-bagian yang tidak dapat dipisahkan. Ethnografi
merupakan kajian yang sangat penting dalam Antropologi, karena para Antropolog
dapat mengetahui keidupan masyarakat secara lebih Bhineka Tunggal
Ika.
Bhineka Tunggal Ika berasal dari
bahasa sanksekerta yaitu bhineka berarti beda,Tunggal Ika berarti satu. Bhineka
Tunggal Ika berarti walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu. Menurut para ahli
sejarah kata Bhineka Tunggal Ika pertama kali ditemukan pada Kitab Sutasoma
karya Mpu Tantular saat Raja Hayam Wuruk berkuasa di Kerajaan Majapahit
(1350-1389). Adapun keanekaragaman bangsa Indonesia antara lain diakibatkan
oleh: Keadaan Geografi,Etnis,dll. Makna Bhineka Tunggal Ika bagi bangsa Indonesia antara lain
:
a.
Bhineka
Tnggal Ika mendasari perwujudan integrasi nasional.
b.
Pancasila
sebagai salah satu isi (substansi) yang berfungsi didalam proses integrasi
nasional.
c.
Integrasi
nasional berkaitan dengan pembangunan kebudayaan secara nasional.
d.
Budaya
nasional sebagai sistem gagasan yang menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia.
e.
Penggambaran
perwujudan budaya nasional melaui pakaian, bahasa, perilaku, dan artefak.
Pancasila dalam proses integrasi
nasional memiliki fungsi yaitu :
a.
Sebagai
jiwa bangsa Indonesia.
b.
Sebagai
kepribadian bangsa.
c.
Sebagai
perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara.
d.
Sebagai
sumber dari segala sumber hukum atau sumber hukum bagi negara.
Fungsi Konsep Bhineka Tunggal Ika
antara lain : sebagai semboyan bangsa Indonesia, berkaitan dengan perwujudan
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Wawasan Nusantara adalah cara pandang
dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelengaraan
kehidupan bermasayrakat,berbangsa dan bernegara. Konsep ini antara lain dapat
diartikan sebagai cara memandang Indonesai sebagai satu kesatuan ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan nasional. Penjabaran
mengenai hal ini bisa dilihat sebagai berikut :
a.
Ideologi
: Indonesia sebagai satu kesatuan ideologi Pancasila.
b.
Politik
: Indonesia
sebagai satu kesatuan politik kenegaraan dalam wadah negara kesatuan RI.
c.
Ekonomi
: Indonesia sebagai satu kesatuan ekonomi nasional.
d.
Sosial
: Indonesia sebagai satu kesatuan masyarakat walaupun
terdiri dari banyak suku bangsa.
a.
Budaya
: Indonesia sebagai satu kesatuan budaya nasional didukung
oleh budaya daerah.
e.
Pertahanan
dan keamanan : Indonesia sebagai satu kesatuan petahanan dan keamanan terhadap
kemungkinan adanya ancaman, tantangan, halangan, gangguan baik dari luar maupun
dari dalam yang dapat mengganggu keamanan dalam negeri.
f.
Nasional
: Indonesia sebagai satu kesatuan bangsa yang bulat dan utuh
3.
Penyebaran penduduk Indonesia
Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran
penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata
atau tidak. Kepadatan ppenduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-rata
ppenduduk pada setiap Km² pada suatu wilayah negara. Faktor-faktor yang memppengaruhi
penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap daerah atau negara sebagai berikut:
a.
Faktor
Fisiografis
b.
Faktor
Biologis
c.
Faktor
Kebudayaan dan Teknologi
Kepadatan penduduk dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu:
a.
Kepadatan
penduduk aritmatik sangat mudah dalam perhitungannya. Data kepadatan penduduk
aritmatik sangat bermanfaat. Contohnya adalah dengan diketahui tingkat
kepadatan penduduk di suatu wilayah, maka dapat digunakan untuk perencanaan
penyediaan fasilitas sosial. Jika pada suatu daerah memiliki kepadatan penduduk
aritmatik yang rendah, maka penyediaan fasilitas kesehatan, seperti puskesmas
dapat digabung dengan daerah yang berdekatan.
b.
Kepadatan
penduduk Indonesia antara pulau yang satu dan pulau yang lain tidak seimbang.
Selain itu, kepadatan penduduk antara provinsi yang satu dengan provinsi yang
lain juga tidak seimbang. Hal ini disebabkan karena persebaran penduduk tidak
merata. Sebagian besar penduduk Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa dan Madura.
Padahal, luas wilayah pulau Jawa dan Madura hanya sebagian kecil dari luas
wilayah negara Indonesia. Akibatnya, pulau Jawa dan Madura memiliki tingkat
kepadatan penduduk yang tinggi, sedangkan di daerah-daerah lain tingkat
penduduknya rendah. Provinsi yang paling padat penduduknya adalah Daerah Khusus
Ibu Kota Jakarta.
Kepadatan penduduk erat kaitannya
dengan kemampuan wilayah dalam mendukung kehidupan penduduknya. Daya dukung
lingkungan dari berbagai daerah di Indonesia tidak sama. Daya dukung lingkungan
pulau Jawa lebih tinggi dibandingkan dengan pulau-pulau lain, sehingga setiap
satuan luas di Pulau Jawa dapat mendukung kehidupan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan, misalnya di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Lingkungan hidup diindonesia memang
sangat beragam dari sumberdaya alam diindonesia serta tantanan keadaan
diindonesia seperti curah hujan ,serta berbagai kejadian alam yang ada
diindonesia seperti gempa bumi dan longsor . diindonesia juga memiliki banyak kekayaan
alam seperti sumber tambang ,penyebaran flora dan fauna diindonesia seperti
didaerah WIB,WITA,WIT . Diindonesia memiliki berbagai macam suku dan budaya dan
memiliki karakteristik masing-masing .