Sumber Daya Air Dan Pemanfaatannya
Air Tanah
Air tanah merupakan komponen
dari suatu sistem daur hidrologi (hydrology cycle) yang terdiri rangkaian
proses yang saling berkaitan antara proses atmosferik, proses hidrologi
permukaan dan proses hidrologi bawah permukaan. Siklus hidrologi adalah
sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke
atmosfir melalui evaporasi , transpirasi, kondensasi dan presipitasi. Di
luar sistem tersebut persoalan air tanah bahkan seringkali melibatkan aspek
politik dan sosial budaya yang sangat menentukan keberadaan air tanah di suatu
daerah.Siklus hidrologi menggambarkan hubungan antara curah hujan, aliran
permukaan, infiltrasi, evapotranspirasi dan air tanah. Sumber air tanah berasal
dari air yang ada di permukaan tanah (air hujan, air danau dan sebagainya)
kemudian meresap ke dalam tanah/akuifer di daerah imbuhan (recharge area) dan
mengalir menuju ke daerah lepasan (discharge area).
Pada dasarnya air tanah termasuk sumber daya alam yang dapat
diperbaharui akan tetapi jika dibandingkan dengan waktu umur manusia air tanah
bisa digolongkan kepada sumber daya alam yang tidak terbaharukan. Di dalam
tanah keberadaan air mengisi sebagian ruang pori-pori tanah yang bisa
dimanfaatkan langsung oleh tanaman pada kondisi kelembaban tanah antara
kapasitas lapang sampai titik layu permanen pada posisi zona aerasi. Di bawah
zona aerasi terdapat zona penjenuhan yang menempatkan air mengisi seluruh ruang
pori-pori tanah yang ada dengan kisaran tebal yang selalu berfluktuasi.
Pemanfaatan
air tanah dalam sebagai alternatif irigasi suplementer
Dengan semakin terbatasnya ketersediaan
air perrmukaan, pemanfaatan air tanah sebagai irigasi suplementer pada budidaya
pertanian menjadi alternatif yang tidak terelakan. Tergantung kandungan
potensinya, air tanah tidak hanya dimanfaatkan untuk irigasi suplementer
tanaman semusim akan tetapi juga dapat dijadikan sebagai solusi irigasi untuk
tanaman tahunan. Tentu saja agar pemanfaatan air tanah dalam untuk irigasi
suplementer menjadi lebih efisien diperlukan dukungan analisis kebutuhan air
tanaman untuk mendapatkan saat tanam yang optimal agar defisit air pada fase
kritis pertumbuhan tanaman dapat dihindari sehingga dapat ditekan kehilangan
hasil pada daerah-daerah yang pasokan airnya terbatas.
Beberapa
contoh pemanfaatan air tanah dalam untuk menjamin kesinambungan produksi dan
produktivitas antara lain adalah budidaya pertanian terpadu dengan komoditas
jagung hibrida, sayuran, pakan ternak dan jarak pagar seluas 5 ha di Desa
Bayan, Lombok Nusa Tenggara Barat. Upaya pemanfaatan air tanah dalam sebagai
alternatif irigasi suplementer pada kebun bibit kelapa sawit PT. Sampoerna
Agro, TBK., di Mesuji, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan dan pendayagunaan
sumberdaya air tanah untuk pengembangan komoditas sayuran,jagung dan kelapa di
Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar